Thursday, 12 November 2015

KISAH SEORANG INTROVERT



KISAH SEORANG INTROVERT


Perkenalkan, aku adalah seorang introvert,,,
Aku yakin sebagian dari kalian pasti sudah tidak asing dengan kata introvert. Untuk kalian yang belum mengetahuinya, simaklah kisahku ini. Semoga diakhir kisahku ini, kalian dapat mengetahui dan memahami seorang introvert. 

Disini, aku akan menceritakan tentang bagaimana aku menjalani hari-hariku sebagai seorang introvert. Yah, Sebuah perjalanan panjang....

Awalnya aku adalah seorang anak kecil yang biasa saja. Sama seperti dengan anak-anak lainnya. Kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan canda tawa. Namun, lambat laun semua itu berubah. Aku mulai mendapat celaan, ejekan, sindiran atau apapun namanya dari teman-teman sebayaku. Mereka mengejekku karena fisikku. Memang, sejak kelas 3 SD fisik ku mulai berubah. Fisikku menjadi kurus dan sangat kurus. Akupun tidak tahu apa penyebabnya. Merekapun mulai mengejekku. Bukan hanya soal fisik, tetapi juga ada hal lain yang membuat mereka mengejekku. Hingga aku pernah menangis di kelas karena mereka. Aku lemah, sangat lemah. Aku tidak berdaya menghadapi mereka. Aku hanya diam. Aku tidak bisa membalas mereka. Aku tidak berani. Sungguh, semua itu membuat hatiku sakit. Ketika mereka mengejekku, aku hanya diam. Namun, sebenarnya batinku menangis. Perih. Perih sekali. (Mengenang kejadian itu membuatku merasakan rasa sakit itu lagi T.T).

Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya berusaha menahan rasa sakit itu. Berusaha menahan agar air mataku tidak jatuh. Ketika sampai di rumah aku tidak menunjukkan kesedihanku itu pada ibu. Aku tidak mau membuat ibu sedih. Yang aku lakukan adalah masuk ke dalam kamar dan menangis sepuasnya di sana. Aku mengadu pada Allah. Aku sempat menanyakan keadilan kepadaNya. Ya Allah, Kenapa aku seperti ini, kenapa aku tidak sama dengan mereka. Kenapa aku tidak seperti anak-anak pada umumnya. Kenapa aku berbeda. Kenapa aku lemah. Kenapa ya Allah, kenapa ?? Pertanyaan itu selalu ada dalam diriku dan selalu aku luapkan saat aku menangis di dalam kamar. Tidak pernah ada yang tahu jika aku selalu menangis di dalam kamar. Tidak ada.

 Aku selalu curhat dengan boneka beruang kesayanganku. Aku selalu memeluknya jika aku merasa kesepian. Aku berpikir kalau hanya boneka ku itulah yang tahu bagaimana perasaanku. Boneka kesayanganku itulah yang menjadi teman baikku. Yang selalu menemaniku, yang bisa memahamiku. Boneka itulah yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupku. Hingga saat ini boneka beruang itu masih ada dan akan terus ada...

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Aku mulai meninggalkan teman-temanku di SD. Aku selalu berdoa agar ketika aku masuk SMP aku memiliki teman-teman yang baik dan tidak ada lagi yang mengejekku seperti di SD dulu. Tahun 2005 aku diterima di salah satu SMP Negeri di jakarta. Aku senang sekali. Karena SMP itu adalah SMP favoritku. Saat pertama kali masuk, aku melihat teman-temanku baik. Tidak seperti di SD. Benar saja. Aku memiliki sahabat baik disana. Namun, tetap saja ada seorang teman yang suka mengejek fisikku. Sedih rasanya, namun, rasa sedih itu terobati karena aku memiliki teman-teman yang baik. Yah, kehidupan ku di SMP bisa dibilang lebih baik dibandingkan ketika aku di SD. Namun, rasa itu muncul lagi. Pertanyaan itu muncul kembali. Saat itu, aku adalah seseorang yang cupu, pendiam, dan bukan orang yang supel. Entah kenapa, aku selalu mempertanyakan itu. Aku selalu melihat diriku tidak sama seperti teman-teman sebayaku pada umumnya. Aku merasa tidak ada orang yang seperti diriku. Aku merasa berbeda. Aku selalu bertanya “siapa aku ?” Kenapa aku seperti ini? Apa yang membuatku seperti ini? Apa yang membuatku tidak sama dengan mereka? Apa yang salah pada diriku ? Apa yang harus aku lakukan supaya dapat seperti mereka? Sungguh, aku tidak mengerti dengan semua ini. Aku tidak mengerti....

Tiga tahun berjalan dengan cepat dan tak terasa aku memasuki masa-masa SMK. Disinilah aku mengalami perubahan yang signifikan. Ketika SMK aku mulai berhijab. Fisikku mulai ideal, tidak seperti dulu yang sangat kurus. Dan disini aku adalah seorang yang sangat dipandang oleh teman-teman sebayaku. Mereka memandangku karena aku adalah orang yang selalu mendapat peringkat 1 di kelas. Sebenarnya aku tidak menginginkan hal itu terjadi. Aku tidak suka menjadi pusat perhatian dan aku tidak suka menjadi orang yang dianggap pintar. Karena, aku sendiripun merasa tidak pintar. Selama sekolah, aku hanya berusaha belajar semampuku. Aku melakukan itu karena aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku yang sudah bersusah payah membiayai sekolahku. Namun, entah kenapa aku selalu mendapat gelar juara kelas. Tapi, biarlah. Anggap saja semua itu untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Membuat mereka bangga denganku. Meskipun sebenarnya aku tidak ingin seperti itu..

Yah, di SMK aku memang tidak pernah mendengar teman-temanku mengejekku. Mereka semua baik. Aku bersyukur memiliki mereka. Namun, ada seseorang yang bukan dari golongan mereka yang mengkritikku dengan sangat pedas.. Seseorang yang memiliki jabatan tertinggi disana. Seseorang yang membicarakan tentang diriku di depan semua siswa lainnya. Dia mengkritik salah satu sifat introvert yang aku miliki. Yah, dia membicarakanku pada saat upacara berlangsung. Dia memang tidak menyebut nama. Namun, aku yakin. Teman-temanku mengetahui bahwa akulah yang dimaksud. Saat itu, aku melihat dia berbicara dengan ekspresi wajah yang sangat menyindirku. Seakan-akan aku adalah orang yang tidak pantas untuk ditiru. Andai dia yang terhomat mengetahui bagaimana perasaanku saat itu. Sakit. Sakit sekali. Dan untuk kesekian kalinya aku harus meneteskan air mata kembali. Dan seketika semua pertanyaan itu mucul kembali. Yah, saat itu aku nyaris putus asa...
Aku tidak pernah mengerti dengan semua ini. Tidak pernah....

Ketika masa transisi, aku selalu berusaha agar orang lain tidak menganggapku sebagai orang yang pendiam, cupu, dan sebagainya. Yah, ketika kuliah. Aku berjanji pada diriku bahwa aku bisa seperti para ekstrovert yang aktif. Untuk itulah aku selalu rajin ke perpustakaan untuk membaca buku. Aku mempelajari apa yang akan dipelajari besok. Supaya aku bisa aktif bertanya di kelas. Dan aku selalu belajar untuk menjadi seorang presentator yang baik. Alhamdulillah semua itu tercapai. Aku mampu menjadi presentator yang baik. Meskipun aku tidak bisa berdebat, namun aku bisa menyampaikan materi dengan baik. Tetapi tetap saja sifat introvert ku datang kembali. Tidak bertahan lama, aku menjadi seorang yang tidak aktif bertanya. Menjadi seorang pendengar setia. Dan pada akhirnya, pandangan teman-temanku yang dikuliah masih sama dengan teman-temanku sebelumnya. Mereka menganggapku orang yang pendiam, kuper, kutu buku, rajin dan jarang mau jika diajak main keluar jauh.

Yah, aku memang bukan orang yang suka berada di luar rumah untuk hal-hal yang aku anggap tidak penting. Aku juga tidak suka jika terlalu lama berada di tempat yang suasananya ramai. Entah kenapa, akupun juga terkadang bingung jika bertemu dengan orang. Aku bingung harus berbicara apa. Aku tidak pandai memulai pembicaraan. Dan jikalau aku memulaipun, pasti hanya pembicaraan singkat saja. Dan aku lebih banyak menjadi pendengar dibandingkan pembicara. Tetapi, jika aku berbicara dengan sahabat terdekatku, aku bisa menceritakan apapun dengn panjang lebar. Sangat berbeda jika aku berbicara dengan temanku yang lainnya. Yah, begitulah aku....

Ketika kuliah pun aku berusaha menghilangkan sifat introvertku ini dengan mengikuti kegiatan organisasi. Alhamdulillah, sifat introvertku ini bisa berkurang. Aku pernah dua kali menjadi ketua acara. Itu prestasi yang baik untukku. Hanya saja, memang tidak bisa sepenuhnya sifat introvertku ini hilang. Ketika di organisasipun aku hanya berbicara jika hal itu penting. Jadi, tak heran jika aku menjadi anggota yang lebih pendiam dibanding dengan anggota lainnya. Yah, sifatku ini terkadang membuatku sedih. Entah kenapa, semua pertanyaan itu seketika muncul kembali. Dari dulu hingga sekarang...

Aku selalu mencari jawaban dari setiap pertanyaanku itu. Aku mencarinya darimanapun. Aku sering membaca buku tentang motivasi dan juga novel-novel yang aku anggap mampu memberikan jawaban dari pertanyaanku tersebut. Aku juga sering memperhatikan keadaan sekitarku. Aku berharap aku bisa menemukan jawabannya. Bahkan aku selalu bertanya kepada Nya di setiap shalatku. Dulu, aku tidak mengetahui bahwa diriku ini adalah seorang introvert. Aku baru mengetahuinya sejak usiaku 20 tahun. Informasi itu aku dapatkan dari sebuah buku psikologi yang menerangkan tentang kepribadian seseorang. Aku mendapatkan buku itu di perpustakaan kampus. Saat itulah, aku mengetahui bahwa aku adalah seorang introvert. Yah, akhirnya pertanyaan terbesar dalam hidupku tentang siapa aku terjawab sudah..

Jujur, aku sedih saat mengetahui bahwa aku adalah seorang introvert. Banyak sekali derita yang harus dihadapi oleh seorang introvert. Terkadang orang lain terutama seorang ekstrovert tidak bisa memahami seorang introvert. Banyak sekali yang tidak diketahui oleh seorang ekstrovert tentang kami seorang introvert. Justru mereka sering mencap kami sebagai orang yang tidak baik. Mereka sering menganggap diriku adalah orang yang sombong. Jika, aku boleh jujur. Sebenarnya sama sekali aku tidak ada niatan seperti itu. Aku sebenarnya ingin sekali bisa bebicara panjang lebar dengan mereka. Ingin sekali. Namun, aku tidak tahu bagaimana aku harus memulainya. Akut tidak tahu.
Andai kalian tau bagaimana sebenarnya hati ini sangat menyayangi kalian teman-temanku. Meskipun kita jarang ngobrol, tetapi aku selalu mendoakan kalian. Meskipun aku tidak pernah ikut acara jalan-jalan kelas, aku tetap menganggap kalian adalah temanku. Aku bangga memiliki teman seperti kalian. Kalian yang bisa selalu menghibur di kelas. Kalianlah yang mampu menghidupkan suasana di kelas menjadi ramai. Kalian tau, hatiku sangat terhibur dengan adanya kalian, Denagn semua tingkah laku dan canda tawa kallian. Andai kalian tau bahwa aku sangat menyayangi kalian..

Meskipun masa lalu itu menyakitkan, namun aku tak pernah larut dalam kesedihan. Masa lalu sudah berlalu, kini aku akan menatap masa depan yang lebih cerah. Aku akan hanya fokus pada masa kini yang akan membawaku pada masa depan. Biarlah masa lalu itu menjadi memori tersendiri dalam sudut pikiranku. Menjadi sebuah penguat langkahku. Agar selalu tetap kuat dalam menghadapi setiap masalah yang hadir dalam kehidupannku.

Menjadi  seorang introvert memang tidaklah mudah. Namun, aku hanya ingin berpesan kepada semua introvert untuk tetap terus berusaha menjadi sosok yang luar biasa. Tunjukkanlah pada dunia bahwa kaum introvert bisa menjadi orang yang sukses dan tentunya bisa bermanfaat untuk sesama dan lingkungan sekitar kita. Gantungkanlah impian dan cita-cita kalian setinggi langit dan berusahalah untuk mewujudkannya. Siapapun berhak untuk sukses. Sukses adalah milik orang yang mau bekerja keras dan terus berusaha mencapai apa yang diimpikannya. Aku yakin seorang introvert pasti bisa suksses. Percayalah, Impossible is Nothing, Man jadda Wajada !!!

Salam Sukses dari saya “Seorang Introvert”  ^_^

*Saat ini saya telah bekerja sebagai Akuntan di sebuah perusahaan manufaktur dan saya masih memiliki banyak impian yang harus saya capai. Impian untuk dunia dan akhirat. Impian untuk bisa bermanfaat bagi sesama. Semoga impian kita semua bisa segera terwujud. Aamiin ya Rabbal alamiin.. :)



105 comments:

  1. Andai saja saya setegar anda
    Mungkin saya tidak akan mudah putus asa

    ReplyDelete
  2. saya juga introvert. dengan keluarga besar pun saya tidak dekat. kalau ad acara kumpul keluarga saya gk ikut dn berusaha menghindar. bukn mksudku untuk bprilaku sprti itu, bukan ak tdk btuh kluarga atau sombong tpi ak sdh bs membayangkan bagaimana situasi nnti kalau ak brada diantara mrka. introvert sngt paham prasaan ini. kdng ak mrasa hidup ini sngat membosankan. pengulangan yg ak rasakan rumah kntor rumah kantor bgtu sterusnya, tapi mau bagaimana lg. ak tdk bnyak mmliki tman. mau hang out sm siapa coba. yg lain sibuk dng kegiatanny msing masing. kdang ingin skli sprti mrka tp bingung caranya bagaimana. kdang kalo ad ksmptan ngumpul pun itu bakal trulang kembali lama skli. tp ak bersyykur dng smua ini. introvert paham sisi lain nikmatnya mnjadi introvert. kita tdk prlu kluar dan bersosialisasi untuk memahami dunia. cukup di rumah atau kamar saja hhe. salam dr palembang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bner mas :( sama seperti saya.. mereka gk ngerti aja dgn perasaan ini

      Delete
    2. Cari thread tntang introvet, dan kbnyakan smw lebih mrasa tenang apabila sndiri

      Delete
    3. Aku juga merasa seperti itu. Terkadang aku bingung apa yang harus aku lakukan. Aku bingung mau bicara apa. Aku takut kalau aku bicara nntinya gak dijawab atau apa. Intinya sangat susah untuk bergaul

      Delete
    4. Samaa kaya aku kak, aku juga gitu. Acara kumpul-kumpul keluarga adalah hal yg paling aku hindari. Acara kumpul keluarga jadi hal yang berat bgt buat ku, apalagi ketika mereka mulai ngomongin masalah fisik, trus komentarin fisik ku. Kalo ada acara keluarga gitu, rasanya aku pengen pergi aja, atau diem di kamar

      Delete
  3. Sama Kak... saat ini saya masih berada di SMA kelas 10. Jujur saja sebenarnya aku sedih banget waktu tahu kalau aku ini introvert dan aku berbeda dengan teman-temanku yang lain yang ekstrovert (maklum aku anak IPS). Mereka sering banget mengejek sifatku yang pendiam, bahkan ada beberapa yang ngelempar sampah. Teman yang baikpun hanya beberapa. Saya sering kali putus asa. Pengen rasanya ndak masuk sekolah, tapi kasihan ke orang tua. Tapi pada akhirnya saya mencoba untuk membiarkan apa yang mereka lakukan. Toh, jika dobalaspun saya tidak akan mendapatkan apa-apa.

    ReplyDelete
  4. Aku tidak tau apakah aku seorang introvert, sejak kecil aku tidak banyak memiliki teman, terkadang orang2 menganggap diriku aneh. mereka tertawa karena melihat aku berbeda, dan aku pun tertawa karena melihat mereka semua sama.. hhehe

    ReplyDelete
  5. Sabar ya, sama deh ceritamu denganku

    ReplyDelete
  6. Sama, ceritanya hampir mirip.. tapi saya masih kelas 3 SMK :)

    ReplyDelete
  7. Lalu bagaimana dengan kondisimu dimana kamu sekarang menjadi seorang akuntan di tempat kerjamu? Apakah yg dirasakan dulu juga dirasakan di lingkungan tempat kerja? Bagaimana sikap lingkungan terhadapmu? Dan bagaimana kamu menyikapinya? Aku juga sama seorang akuntan, dan aku merasa diriku pun introvert. Mohon tipsnya. Terima kasih.

    ReplyDelete
  8. Lalu bagaimana dengan kondisimu dimana kamu sekarang menjadi seorang akuntan di tempat kerjamu? Apakah yg dirasakan dulu juga dirasakan di lingkungan tempat kerja? Bagaimana sikap lingkungan terhadapmu? Dan bagaimana kamu menyikapinya? Aku juga sama seorang akuntan, dan aku merasa diriku pun introvert. Mohon tipsnya. Terima kasih.

    ReplyDelete
  9. sekarang saya sudah pindah krja dan sudah tdk mnjd akuntan lg melainkan mnjd tax staff. Alhamdulillah d lingkungan sy bkerja tmn2 nya baik. hnya saja memang msh prtemanannya terkubu2. dan saya tdk bs masuk k dlm masing2 kelompok mreka krna sifat introvert sya yg tdk bs berada dlm suatu klompok yg smuanya adlh seorg extrovert. memang byk tmn2 sya yg canggung jk brtemu dg sya yg pndiam. namun trkdg sya mncoba utk mmulai basa basi dluan dg mreka mskipun basa basi nya trlihat aneh dan hnya sdikit skali sya bicara.nmun stidaknya bs bertegur sapa dg mreka wlwpun hnya sepatah atau dua kata. trkdg prasaan sbg introvert itu memang sring mncul trlebih lg tmn utk mkan siang bareng sy hny sdikit, pling hnya 2 atau 3 org. sya hny berada dlm sbuah klompok kcil. dan tmn sya itu adlh extrovert, tp mreka Alhamdulillaah mau mnerima saya mskipun sya msh merasa blm nyaman dg mreka krn obrolan kita yg trkdg brbeda. tp sya mnikmatinya. trlepas dr itu semua, yg trpenting adlh mnjd diri sndiri. tdk usah tkut jika qt tdk d trima d dlm klompok mreka. qt msh bs mandiri. fokus sja dg pkerjaan qt dan mskipun qt tdk pny tmn mkn atau tmn akrab d kntor tdk msalah yg trpenting ttp trsenyum dan brtegur sapa dg mreka mskipun hnya sbntar.jika qt baik dg mreka,in syaa Allah mrekapun akn baik dg kita 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya tersentuh dengan kisah hidup anda... hampir sama dengan kasah saya.. bedanya saya ngak punya sahabat... saya kurang akrab dengan orang" bahkan keluarga saya,, mungkin kita bisa berteman :)

      Delete
    2. Iya kisahnya :( ,bedannya saya cowok, gak enak baget jadi introvert setiap kekampus selalu dilihatin, di bilang sombong,aneh,dan dll. Padahal dalam hati gak pernah kepikiran seperti itu, pengen baget rasanya punya temen...

      Delete
    3. saya juga merasakan sebagai introvet saya sering dianggap sebagai teman yang tidak gaul ,,padahal saya pengen sekali seperti teman -teman saya yang mempunyai banyak teman ,,saya juga punya teman tapi tidak seperti mereka yang gaul dan saya tidak tau bagaimana cara mendapatkan teman yang akrap ,,,ya saya tetap bersyukur walau saya tidak memiliki banyak teman.Dan ada yang sangat menyakit kan saya di kelas di anggap sok suci ,sok alim dan di kelas saya merasa kalo teman -teman saya tu menganggap saya sebagai orang yang tidak gaul seperti mereka ,,tapi kebanyakan dari teman **saya datang saat butuh nya aja ,setelah tidak butuh mereka pergi .

      Delete
  10. terima kasih, karena cerita anda membuat saya memiliki inspirasi dalam membuat penelitian tentang kepribadian introvert.

    ReplyDelete
  11. sama aku introvert jg rasanya seperti tersisihkan

    ReplyDelete
  12. Hal serupa terjadi dengan saya, dulu saat kecil saya merasa diri saya normal, saya banyak bicara walau hanya dengan kakak dan orangtua saya. Sifat saya di sekolah dan di rumah saat itu sangat berbeda. Di rumah saya terlihat seperti ekstrovert pada umumnya namun apabila berada di sekolah saya, sepatah kata pun tak keluar dari mulut saya. Di sekolah saya hanya terdiam di kelas, terkadang juga memperhatikan teman yang sedang bermain. Saya yakin teman-teman menganggap saya aneh. Setelah masuk SMP, saya mengalami berbagai perkembangan, mulai dari mendapatkan teman dll

    Andai waktu dapat terulang saya ingin mengulangi kesalahan yang pernah saya lakukan di masa lalu, mungkin bukan masalah, saya hanya ingin setidaknya dianggap normal oleh orang lain.

    ReplyDelete
  13. sama kak, saya juga seperti itu. tapi saya merasakan ada yang beda dari diri saya sekarang, saya merasa lebih mandiri dan tidak tergantung kpd org lain,

    ReplyDelete
  14. Ziah senang sekali bisa membaca cerita kamu. bersyukurlah kamu bukan orang yang cengeng, apalagi pas kejadian SD, saya salut sekali dengan sikapmu yang tegar ini menunjukkan kamu lebih dewasa dari teman seusia kamu. Saya bangga loh sama kamu, bisa optimis dan punya banyak teman, malah kamu bisa berprestasi.

    Saran saya ni,h kamu kan waktu smp sama smk punya banyak teman. Coba deh kamu tiru sedikit kelakuan dari teman dekat kamu, lama-kelamaan kamu terbiasa kok. Introvert itu gak masalah yg penting kamu bisa menyesuaikan diri ama lingkungan kamu. Gak semua orang supel ekstrovert loh. Semangat ya ziah!

    ReplyDelete
  15. Terima kasih artikelnya mas

    Salam. Orang Introvert

    ReplyDelete
  16. Hanya org introvert yg bisa merasakan deritanya..saat2 kumpul2 klurga sprti ini,saat lebaran ini mnrtku situasi yg sgt mnyiksa dimana org2 silaturahmi, maaf2an sdgkan aq hnya diam dirumah.entah mngapa aq pun nyaman jk sendiri dirumah.aq pun tdk peduli mereka menyebutku sombong, cuek,aneh atau apapun itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya termasuk seorang yang introvert jg. Sejak SD, SMP, SMA, kerja temen saya hanya bisa dihitung jari. Atau kalau pergi lebih sering sendiri, bahkan kalau pergi dengan temen pun ya sebutannya "sama dia lagi, dia lagi" dan juga kalau ada acara keluarga atau kumpul orang dengan jumlah banyak lebih milih dirumah. Sering dibilang sombong, males & dan ga peduli dengan kegiatan. Padahal jika mereka tau gimana perasaan kita. "Aku pengen ikut gabung. Tapi aku tau apa yang akan terjadi nanti". sekalinya gabung dalam acara. Ya bener aja apa yg terjadi.. Dibilang aneh karna lebih banyak diem/asik sendiri sm gadget& dibilang ga banyak ngobrol sm keluarga/orang. Trus pas pulang langsung dikamar sendiri, nangis dan bilang dalam hati "aku pengen berbaur, aku pengen banget ngobrol panjang lebar. Tapi... Andai kalian tau gimana rasanya jadi orang yg introvert seperti aku. Menyakitkan"

      Delete
  17. Entah ak juga bingung, ak skrng bru lulus smk dan dapat kerjaan. Tapi cuma setengah bulan ak ditraining dan ga dilanjut lagi gara-gara aku kurang aktif. Pdhl ak melakukan pekerjaan dgn baik, tpi ya karna aku introvert ak emg ga terlalu bnyk bicara dan mungkin karena itu ak dianggap kurang aktif. Skrng ak bingung ka, bagaimana agar ak bisa hilangin introvert ku ini.

    ReplyDelete
  18. Makasih banyak udah bikin tulisan yang keren kayak gini. Rasanya perasaan yang saya alami bisa disiratkan lewat tulisan ini.
    Salam Sukses untuk orang Introvert diluar sana :)

    ReplyDelete
  19. banggalah menjadi introvert, slow music, buku, anime, movie, kamar + sedikit cemilan dan minuman, imagine everything what we can't do in real life :D hahaha.... Ahhhh that's awesome and wonderfull... Tetaplah Bahagia dengan cara kita :)

    ReplyDelete
  20. Aku nangis baca kisah di blog ini. Mirip banget sama kisahku yang juga seorang introvert. Orang-orang ekstrovert mayoritas sering gak memahami dunia kita yang minoritas. Tapi aku bersyukur, teman2ku baik. Gak ada yang bully, cuma aku emang sulit sosialisasi, gak bisa gaul dan supel seperti mereka. Aku lebih suka menyendiri di rumah daripada keluar ketemu banyak orang.

    Aku tau bahwa aku introvert sejak SMA saat guruku yang sarjana psikologi menjelaskan tentang kepribadian. Tapi beliau malah merendahkanku karena aku pendiam padahal aku ranking 1 di kelas. Saat tau cita-citaku jadi guru, beliau bilang, "Kamu introvert. Pendiam gini, mana bisa jadi guru? Guru itu kan harus banyak omong, banyak cerita." Itu pengalaman paling menyakitkan yang membekas sampai sekarang. Hatiku kan sensitif banget. Omongan guruku itu membuatku gak sanggup jadi guru di sekolah. Aku udah lulus kuliah fakultas pendidikan, tapi sekarang aku kerja ngajar di bimbingan belajar aja.

    Aku mendalami hobi menulis karena lebih suka bicara lewat tulisan daripada lisan. Emang gak pintar ngomong tapi aku berusaha melatih kemampuan menulis, juga buat mencurahkan perasaan dan emosi terpendam. Selama ini jadi penulis fiksi (puisi, cerpen, novel) walaupun masih amatir dan pemula.

    Aku berencana nulis buku nonfiksi tentang kisah inspiratif orang introvert, bisa juga motivasi. Kayaknya hampir gak ada buku kayak gitu di Indonesia. Cuma artikel di internet aja. Mungkin introvert dipandang sebelah mata di budaya masyarakat negeri ini. Kalau ada yang tau rekomendasi buku tentang kisah inspiratif orang introvert, kasih saran dan masukan yaa. Aku ingin memotivasi agar para introvert mengembangkan diri lebih baik lagi. Positif thinking. Sadarilah, ini anugerah dari Tuhan. Di balik sifat pendiam, kita punya potensi hebat. Kita pemikir yang jeli, teliti, fokus, dan mandiri. Banyak kok orang introvert yang sukses.
    Silakan kalau berkenan untuk kenal lebih jauh, kunjungi blog aku: riskidiannita.blogspot.com
    Facebook: Diannita Riski

    ReplyDelete
  21. Aku nangis baca kisah di blog ini. Mirip banget sama kisahku yang juga seorang introvert. Orang-orang ekstrovert mayoritas sering gak memahami dunia kita yang minoritas. Tapi aku bersyukur, teman2ku baik. Gak ada yang bully, cuma aku emang sulit sosialisasi, gak bisa gaul dan supel seperti mereka. Aku lebih suka menyendiri di rumah daripada keluar ketemu banyak orang.

    Aku tau bahwa aku introvert sejak SMA saat guruku yang sarjana psikologi menjelaskan tentang kepribadian. Tapi beliau malah merendahkanku karena aku pendiam padahal aku ranking 1 di kelas. Saat tau cita-citaku jadi guru, beliau bilang, "Kamu introvert. Pendiam gini, mana bisa jadi guru? Guru itu kan harus banyak omong, banyak cerita." Itu pengalaman paling menyakitkan yang membekas sampai sekarang. Hatiku kan sensitif banget. Omongan guruku itu membuatku gak sanggup jadi guru di sekolah. Aku udah lulus kuliah fakultas pendidikan, tapi sekarang aku kerja ngajar di bimbingan belajar aja.

    Aku mendalami hobi menulis karena lebih suka bicara lewat tulisan daripada lisan. Emang gak pintar ngomong tapi aku berusaha melatih kemampuan menulis, juga buat mencurahkan perasaan dan emosi terpendam. Selama ini jadi penulis fiksi (puisi, cerpen, novel) walaupun masih amatir dan pemula.

    Aku berencana nulis buku nonfiksi tentang kisah inspiratif orang introvert, bisa juga motivasi. Kayaknya hampir gak ada buku kayak gitu di Indonesia. Cuma artikel di internet aja. Mungkin introvert dipandang sebelah mata di budaya masyarakat negeri ini. Kalau ada yang tau rekomendasi buku tentang kisah inspiratif orang introvert, kasih saran dan masukan yaa. Aku ingin memotivasi agar para introvert mengembangkan diri lebih baik lagi. Positif thinking. Sadarilah, ini anugerah dari Tuhan. Di balik sifat pendiam, kita punya potensi hebat. Kita pemikir yang jeli, teliti, fokus, dan mandiri. Banyak kok orang introvert yang sukses.
    Silakan kalau berkenan untuk kenal lebih jauh, kunjungi blog aku: riskidiannita.blogspot.com
    Facebook: Diannita Riski

    ReplyDelete
  22. sama, sedih kalau inget banyak orang yang suka nganggap introvert itu sombong. aku juga sering di cap sombong oleh mereka

    ReplyDelete
  23. Sama, sering banget yang namanya "dipandang sebelah mata", dibilang keras hati apalah, mereka cuma gatau isi hati seorang Introvert karena Introvert gak pandai ngungkapin nya :"

    ReplyDelete
  24. boleh minta kontaknya nggak ya kak?
    buat tanya2

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya minta alamat e-mail kamu aja. nanti saya yang hubungi via email ☺

      Delete
    2. Saya tunggu balasanya ya kak.
      Terimakasih

      Delete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  26. Aku juga introvert, tidak banyak teman.. tapi aku selalu optimis aku bisa berubah. Meskipun hingga sekarang tak ada hasil yg signifikan. Aku masih tidak memiliki teman dirumah, hanya dilingkungan kerja saja. Aku selalu menilai orang, aku selalu menjauhi anak yang berperilaku tidak baik, sebenernya sih kenakalan usia remaja.. tapi tetep aku tidak suka bergaul dengan mereka. Mungkin itu yg membuatku menjadi seorang introvert,, tapi aku selalu ingin keluar dari keadaan ini, meskipun tak tau caranya aku akan tetap optimis.. Dan setelah membaca blog ini aku jadi lebih bersemangat. Ternyata ada juga yg seperti ku tapi bisa sukses. terimakasih motivasinya...

    ReplyDelete
  27. terima kasih sudah menulis, apa yang mewakili perasaan saya selama ini. tanpa bisa mengungkapkan.

    ReplyDelete
  28. Sama kayak kisah aku, sebelum mengenal diri saya sendiri saya selalu merasa aneh merasa asing diantara semua teman.
    Pernah mencoba buat jadi seorang yg ekstrovet yang ingin terbuka sama orang terdekat tapi malah itu jadi beban saya sendiri, yang membuat saya hampir depresi.
    Setelah saya tau kalo ternyata saya seorang introvert. Saya malah lebih tenang ternyata ada kelebihan dalam sifat introvert. Dan sekarang saya lebih semangat untuk bisa lebih sukses.

    Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat dan membantu saya lebih percaya diri. 😊

    ReplyDelete
  29. Semoga aku bisa mengikuti jejak mu. Cuman aku punya masalah satu sikap khawatir yang berlebihan.. Semoga aku juga bisa mengurangi rasa itu..

    ReplyDelete
  30. orang-orang introvert selalu keren ya. kuat. aku bukan seorang introvert, tapi sedang dekat dengan seorang introvert. aku tahu seorang introvert akan sangat sulit untuk mengungkapkan perasaannya kepada seseorang, namun dia dengan berani dan terang-terangan mengatakan "saya sayang kamu" waktu itu. aku kaget, sangat kaget. dia bilang bahwa dia sampai berkeringat mengatakannya (dia mengatakan melalui voice note), di situ aku tidak tahu harus merespon bagaimana. yang aku tahu, dia, penulis artikel ini, para introvert yang menaruh komentar di atas, atau pun para introvert lainnya, sangat hebat, kuat, bisa mengemban berbagai sakit yang dirasakan. kalian keren.

    jujur, sulit sekali memang untuk mengerti apa yang intrrovert (dia) mau, aku merasa tidak memiliki andil apapun dalam hidupnya, tapi dia selalu mengatakan bahwa bisa ngobrol denganku saja sudah bahagia. ah, aku sepertinya masih perlu banyak belajar.

    maaf kalau komentarnya kepanjangan dan berujung curhat hehe. terimakasih untuk author. kamu hebat :)

    ReplyDelete
  31. Aku juga seorang introvert yang sangat familiar dengan rasanya melewati pengalaman-pengalaman seperti yang kakak sebutkan di atas. Pas kecil aku lebih suka ngurung di kamar, sampe kamar tuh kayak benteng aku aja. Kalo diajak ikut acara keluarga aku ngerasa terbeban banget, yah sekali-kali aku berusaha tetap pergi tapi sampe disana aku ngikut kakakku terus karna aku gak tahu bagaimana memulai pembicaraan dengan saudara-saudara yang lain. Karna udah ngerasa gak nyaman lagi, gak jarang juga aku nolak buat pergi acara keluarga kalo diajak, aku memilih tinggal rumah biarpun sendirian.

    Aku udah sering banget dicap pendiam, pemalu, antisosial, kuper, sedih pastinya dibilangin kayak gitu, apalagi aku masihlah seorang anak kecil yang sensitif. Masa-masa smp sama sma aku berusaha jadi lebih supel, lebih 'ekstrovert', aku jadi sering ngebandingin diri aku sama temen-temen aku yang lain yang lebih sosial, banyak disukai orang atau temenku yang ekstrovert.

    Aku kesal tiap kali aku mendapati diri masih gagal jadi lebih sosial, jadi orang yang punya banyak temen, gak kuper. Yah, dan akhirnya aku melewati masa-masa sma dengan pemikiran tentang diriku sendiri yang gak sehat, aku masuk universitas, aku ketemu lingkungan yang berbeda, 2 temen dekat aku adalah ekstrovert tapi mereka menghargai aku.

    Namun jujur, kepribadian introvert aku masih melekat, dan aku masih menganggap itu sebagai sebuah kesalahan. Aku selama ini mencari tahu kenapa sih aku kayak gini, kenapa aku 'berbeda' dari yang lain, kenapa aku gak bisa lebih mudah dalam bersosialisasi, kenapa dan kenapa. Dan setelah sekian lama aku mencari aku dapat jawabannya ketika aku mengenal tipe kepribadian mbti. Aku ikut tes kepribadian mbti beberapa kali dengan hasil yang sama. Mulai itu aku belajar banyak tentang kepribadianku dan orang-orang di dekat aku melalui mbti.

    Aku berharap temen-temen introvert lain ikut memahami diri sendiri sebagai introvert dan bisa menerima diri sendiri apa adanya, seperti halnya yang aku coba lakukan sekarang. Dari mbti aku jadi tahu banyak tentang diri sendiri, aku jadi tahu gak ada kepribadian yang 'salah' tiap orang berbeda dan unik, aku jadi tahu bagaimana jadi introvert yang sehat.

    Aku masih canggung di sekitar orang yang baru aku kenal, aku masih gak suka berlama-lama di acara formal-pertemuan dengan orang-orang yang aku gak dekat, aku masih lebih suka mendengar orang lain bicara, tapi aku merasa hal-hal itu baik-baik saja karna begitulah sifat alami introvert, aku jadi gak mau lagi terlalu terikat dengan pandangan 'lebih banyak teman itu lebih bagus', karna introvert punya cara sendiri dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

    Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan begitu pun dengan introvert dan ekstrovert. Setelah mengenal banyak tentang tipe kepribadian, cara pandang aku tentang orang lain itu jadi beda, aku jadi belajar banyak dari temen-temenku yang ekstrovert, walau memang masih banyak yang belum tahu bagaimana kepribadian introvert itu, dan di lingkungan sekitar masih banyak yang memandang introvert dengan konotasi negatif. Tapi, really, yang paling penting adalah stay true to yourself, tetaplah jadi diri sendiri, jangan membohongi diri sendiri, jangan terlalu terikat dengan pandangan orang lain tentang diri kita, dan berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain aku pernah melakukan hal gak sehat kayak gitu, dan malah aku sendiri yang merasa tersakiti.

    Trust me, You are amazing the way you are :) sorry kepanjangan atau ada kata yang menyinggung aku cuma pengen bagi-bagi perspektifku dan pengalamanku sebagai sesama introvert:"

    ReplyDelete
  32. Ka boleh minta kontaknya gak? Saya juga ingin tanya2 dan sekalian konsultasi

    Ini email saya belsart13@gmail.com

    ReplyDelete
  33. So Inspiring, gua harap sifat Introvert ini bisa pergi dari diri gua...

    ReplyDelete
  34. setiap pribadi introvert mempunyai kisahnya masing-masing..
    pada intinya kebanyakan masalah diri dari introvert adalah interaksi sosial dan komunikasi terutama untuk berhubungan dengan orang lain..
    saya juga seorang introvert dan saya juga mengalami hal seperti itu, meski dengan kisah yang berbeda.

    motivasi tertinggi hadir dalam diri kita sendiri, bagaimana kita bangkit melawan pribadi diri sendiri.
    yang jelas introvert itu bukanlah kelemahan pribadi, bisa jadi dengan ke introvert an nya kita, diri kita bisa sukse jika dapat memaksimalkannya..
    semangat menjalani kehidupan bagi kita yang introvert

    ReplyDelete
  35. wah saya kira cuma saya yang punya kepribadian introvert,ternyata diluar sana masih banyak yang punya kepribadian seperti itu. Dengan adanya cerita kakak disini semoga seorang introvert tidak lagi disebut sebagai orang yang sombong dan anti sosial. Amin,semangat untuk para introvert :)

    ReplyDelete
  36. Tolong minta saran kepada teman2 semua saya sering ngumpul dengan teman2 saya dan saya juga jarang pulang kerumah dan pada saat liburan perkuliahan saya siang hari sering dirumah dan malam hari nya kadang2 juga ngumpul. Tapi sedih jika saat tahun baru dan lebaran teman saya malah menghilang dan saya saat seperti itu orang tua saya selalu mengatakan saya Kuper itu sangat menyakitkan tolong berikan saran bagaimana saya Harus pergi di tahun baru dan lebran tiba

    ReplyDelete
  37. Jadi introvert itu bener² gak nyaman banget,rasanya gak ada bagus²nya sifat seperti ini,sering mendapat intimidasi bahkan dari keluarga sendiri,kadang di banding² kan dengan keluarga orang lain,Introvert juga selalu iri dengan kehidupan orang lain,gampang depresi kalau sudah depresi parah,rasanya ingin mati saja....

    Moment² kayak weekend,hari raya moment² paling menyakitkan,di mana orang lain hang out,tertawa terbahak² bareng keluarga,pacar/anak istri/suami mereka,introvert cuma ngumpet di balik kaca,sambil memperhatikan mereka....

    Introvert kayaknya bakal susah jadi orang sukses,manusia itu mahluk sosial,sosialisasi saja kesulitan,yah walaupun orang terkaya di dunia , boss Microsoft juga seorang Introvert...

    Kalau di pikir² , introvert itu udah kayak Mutant di X-Men,jumlahnya sedikit,di takuti & di kucilkan,xixixixi....

    Ma'af bila ada tulisan yang menyinggung,soalnya waktu nulis,penulisnya baper....

    ReplyDelete
  38. Saya juga seorang introvert. Saya tidak mempunyai banyak teman, jika berkumpul dg teman2 sekelas saya hanya diam dan manggut2 aja. Dg keluarga sendiri pun saya tidak dekat terutama dg ayah dan kakak saya, seringkli saya iri dg teman2 saya yg dekat dg keluarganya, posting foto dengan ortunya yg sedang ultah, sedangkan saya tidak pernah melakukan itu kpd ortu saya. Sehari2 saya banyak menghabiskan waktu di dalam kamar, tak jarang pula ortu saya menyinggung masalah ini. Saya punya hobi dimana hobi saya tidak membuat saya merasa kesepian lagi, saya suka musik, menggambar, belajar banyak bahasa, dan semua itu saya lakukan didalam kamar saya. Saya pernah di kursuskan bahasa inggris oleh ibu saya, tapi saya tidak betah hanya bertahan 1,5 tahun, dan saya merasa saya mampu belajar sendiri tanpa kursus. Tahun ini saya akan melanjutkan pendidikan saya di jakarta, saya bertekad untuk merubah sifat introvert saya diantara orang asing. Mengubah diri diantara orang asing menurut saya lebih baik dibandingkan dg orang yg sdh kita kenal. Saya harap kedepannya dapat menghilangkan sifat introvert ini walaupun sulit tp setidaknya sedikit saya dapat menghilangkannya. Untuk teman2 introvert yg lainnya, mari kita bersyukur atas apa yang sdh tuhan berikan. Untuk teman2 yg merasa kesepian dan tidak dapat bersosialisasi dg baik, hobi adalah salah satu cara agar kita terhindar dr kesepian. Temukan dan tekuni hobi kita, insya Allah hidup kita terasa lebih bermanfaat dr pada hanya berdiam diri meratapi diri yg seorang introvert ini. Btw cita2 saya kedepannya ingin menjadi seorang tour guide, hmmm bagaimana jd nya ya kalau seorang introvert jadi tour guide �� kita lihat aja nanti. Dont give up untuk temen2 introvert semua, show to the world that we can make the world better. Survive in our way, dont hear what everyone talking about, just calm down and keep going.

    ReplyDelete
  39. Tak kusangka banyak juga yg seperti diriku,kurang lebih apa yg terjadi dihidupku sama dg cerita kakak. Semoga kita semua bisa jadi org sukses dan segala impian/cita-cita bisa tercapai ^_^

    ReplyDelete
  40. Aq bangga jadi orang introvert,yg penting qt percaya diri,orang introvert itu terlihat cool,sabar dan cerdas tp tdk sombong krn org introvert itu tdk byk tingkah.yg penting meskipun qt introvert qt hrs ttp ramah dan murah senyum serta selalu mengasah kecerdasan qt dg ilmu2 terupdate.dg demikian orang akan melihat sosok introvert yang cool,ramah ,cerdas dan murah senyum meski pendiam tp penuh percaya diri,,,sangat mempesona krn terkesan indah tp sulit didekati,terkesan jinak tp sulit dtangkap

    ReplyDelete
  41. Sama saya juga walaupun sdah kerja tetap juga,sedih jadinya

    ReplyDelete
  42. Kadang semua yg saya lakukan terasa salah di mata orang lain...apa orang seperti saya ini bisa di terima apa adanya....banyak orang yg selalu slah paham dengan niat dan perkataan saya...kdg d bilang sombong kadang d bilang egois... Saya sering sedih saat saya d bicarakan orang d belakang saya seperti ini.... Jauh di dalam hati saya ..saya berharap Allah bisa membuat saya lebih sabar...makasih mbak artikelnya

    ReplyDelete
  43. saya fikir cuma saya yang memiliki kepribadian seperti ini atau hanya beberapa orang saja yang memiliki kepribadian seperti saya, tapi setelah saya baca cerita diatas dan melihat semua komentar di atas saya merasa saya tidak sendirian, banyak orang yang memiliki kepribadian seperti saya dan beberapa diantaranya kalian memiliki jiwa yang tegar dan tetap percayadiri, saya harap saya juga akan seperti itu..
    saat ini saya sudah lulus kuliah dan akan memasuki dunia kerja, saya berharap saya akan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dimanapun saya bekerja nantinya, semangat teman2 introvert lainya dan terimakasih juga sudah memotivasi. :)

    ReplyDelete
  44. cerita kita hampir mirip.. waktu sd sampai sekarang masih aja ttp kurus😢..( tips menaikkan berat badan bgaimana tuh😂) saya kurang pd krn fisik itu, seringkali saya dipandang lemah sama teman" krn itu. saya juga ambil jurusan akuntansi.. sekarang saya mencoba untuk aktif diperkuliahan..semoga bisa

    ReplyDelete
  45. Aku ngerti gimana perasaanmu

    ReplyDelete
  46. Di kuliah pun banyak teman baru namun ya tentu saja ada orang2 yang berkelompok, tapi bagi para introvert tuh sangat sulit untuk masuk ke salah satu kelompok tersebut, walau sering gabung dengan salah satu kelompok tersebut tapi serasa sendir

    ReplyDelete
  47. Sama, tapi hebatny seorang introvert adalah toleransi bgt, mengahargai bgt

    ReplyDelete
  48. Iya jadi seorang introvert itu menyakitkan sekali, dikucilkan, dibully. Kadang ingin sekali merubah kepribadian ini tpi susah sangat susah.
    Yg ada jdi seorang introvert itu sakit hati terus.
    Di tempat kerja jga saya ngga punya temen:' ingin rasanya resign, tpi nanti klo pindah kerja jga sama aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kisahnya sama seperti saya,, benar2 gak ada nyaman2nya di tempat kerja. Tapi saya berusaha untuk kuat dan tegar untuk mengatasi kondisi ini. Saya sudah beberapa kali pindah kerja. Berharap ada perubahan, alhasil nihil.

      Delete
  49. Ka aku orngnya introvert sejak kecil trs pas disekolh pling aku dihina dri belakang karna aku introvert terus kalo ngomong kecil bangrt kaya suara sengau jadi gk bisa teriak tangan aku juga gemeteran smpi saat ini duduk didunia perkuliahan kalo presentasj suaranya terbata bata kalo ngomong,aku juga lemah klo ada kelomp9k gak bisa ngapa ngapain cuma bisa denger ,saat ini aku jurusan komunikasi bru s1 ,pengen berubah tpi gimana suaraku kecil gimana caranyahuffft

    ReplyDelete
  50. Balsnya di knandanurul@gmail.com

    ReplyDelete
  51. boleh minta kontak yg bisa dihubungi

    ReplyDelete
  52. boleh minta kontak yg bisa dihubungi

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa cantumkan alamat email anda disini. atau bisa komentar disini. mohon maaf juga kpd teman2 semua jika saya jarang merespon tulisan teman2. terima kasih sudah bersedia membaca tulisan saya. semoga bisa bermanfaat buat teman2 semua :)

      Delete
  53. sangat menginsprasi saya. saya bercita2 jadi guru TK smoga saya bisa jadi extrovert

    ReplyDelete
  54. mbak saya mau curhat bolehkah minta kontak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa tinggalkan alamat email mba muti disini ya. nanti saya hubungi via email :)

      Delete
  55. Bagi teman2 yg mau sharing bisa hubungi sya di email ini ya blogziah@gmail.com

    ReplyDelete
  56. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  57. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  58. Salam kenal semuanya... senang bisa membaca kisah introvert dari teman2 semua..
    Kisahnya agak mirip sama kisah saya...
    Sering dibilang aneh, anti sosial, pendiam, kuper, gak dianggap,dingin,cuek,sombong,dan masih banayk lainnya.. bahkan saya pernah di panggil autis oleh teman saya sendiri...
    Hampir menyerah dengan semua ini. saya sering bertanya mengapa ini harus terjadi dan mengapa saya??
    Saya sering cemas dan sempat berpikiran bahwa saya punya gangguan/penyakit... saya mulai mencari informasi di internet.. saya mengetahui bahwa saya termasuk sifat introvert.. agak sedih dan kecewa setelah tahu.. tapi ya mau gimana lagi.. sempat mencoba berubah dengan cara mengikuti sifat ekstrovert agar diterima tapi malah sangat melelahkan dan batin menolak semua itu..
    saya juga tidak punya sahabat dekat.. punya teman karena sekolah. kuliah dan kerja.. alhasil banyak dari mereka yang menganggap saya aneh.. memang bukan hal yang baru.. tapi saya mencoba bersikap biasa dan belajar how to make friend..
    Denga keluarga juga gak begitu dekat/jarang berkomunikasi.. Apalagi saat acara keluarga..itu sangat membebani pokiran.. apa yang akan doliobrolkan.. hal2 penting apa yang harus dibicarakan tanpa basa basi atau lelucon..
    Bukan karena tidak butuh keluarga.. tapi entah mengapa.. berada dalam kamar sendirian dan tanpa berinteraksi dengan siapa pun sudah membuat diri lebih baik dan menyenangkan..
    Maaf sesikit curhat.. tidak punya teman soalnya..
    Terima kasih semuanya

    ReplyDelete
  59. Assalamu'alaikum, saya shofiyyah, mahasiswa unimus prodi manajemen semester 8. Terima kasih atas artikelnya. Saya juga seorang introvert, sekarang saya sebenarnya sedang masa kkn di kuliah saya, saya satu kelompok dengan 10 teman saya yang bisa dibilang mereka itu ekstrovert. Baru 2 hari saya kkn dan tinggal bersama 10 teman esktrovert saya di satu rumah, hari pertama saya masih bisa kuat, hari kedua saya tidak merasa kuat untuk harus setiap hari dan hampir seharian harus ada obrolan, energi saya terkuras, waktu me time saya sedikit sekali. Hari sabtu kemarin saya memutuskan untuk pulang ke rumah, karena saya sudah hampir strees disana. Saya sekarang sedang memikirkan bagaimana saya bisa melanjutkan kkn lagi selama sebulan di satu rumah bersama banyak orang ekstrovert, saya jadi sering lemas karena sering sosialisai dengan warga setempat yang cenderungnya berkelompok dalam jumlah banyak. Apakah ada solusi yang bisa saya dapatkan disini? Apakah saya harus nya tidak ikut kkn? Karena saya takut kejiwaan saya akan terganggu. Terima kasih. Wassalam

    ReplyDelete
  60. kurang lebih sama. tapi banyak samanya hehe. pada saat kmu cerita kejadian waktu SDmu itu bener bener itu yg aku rasain sama persis tapi dengan konflik yang berbeda, maksutnya kmu diejek ttg kurus aku diejek bagian fisikku yg lain dan agama karena 1 kelas aku beragama non muslim sendiri. udah itu aja yg ingin aku sampaikan terima kasih

    ReplyDelete
  61. Kenapa kita gak buat group wa untuk para introvert, agar kita bisa saling dukung...
    soalnya, bila ada seorang introvert yang gak dapat bimbingan bisa bahaya. soaalnya seorang introvert banyak mengalami drop, bila dropnya di salurkan ke hal buruk kan bahaya, saya pernah terlintas di pikiran saya hal buruk, tapi untung saya mengenal agama...

    buat grup WA untuk saling sharing dan saling memberi motivasi...
    ayo dong..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ide bagus jika ingin membentuk komunitas sesama introvert. Bisa email ke blogziah@gmail.com nanti akan saya buatkan grup WA nya...

      Delete
  62. Mari berteman sesama introvert

    Septiancasro[at]gmail.com

    ReplyDelete
  63. Kadang aja kalau berbicara/bercerita gk ada yg dengerin,,sakit memang

    ReplyDelete
  64. Diusia ke 20 tahun ini aku juga menemukan jawaban atas pertanyaan yang sama. Allah menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya. Benak yang sesak atas apa yang ku alami kini seperti gelembung sabun yang pecah musnah. Alhamdulillah, tiada sesal untuk menerima hal ini. Semoga introvert diluar sana, tetap bisa berjalan melangkah melewati titik yang di anugerahi Tuhan, dengan tetap berada diatas jalan-Nya.

    ReplyDelete
  65. Permasalahan introvert ini seperti kipas abgin, berputarnya disitu2, dan seberapapun usaha kita, kecenderungan introvert ini tidak bisa hilang. Kalau berandai-andai itu dibolehkan, saya ingin menciptakan kota introvert, sebagian kecil ekstrovert boleh gabung, untuk tahu bagaimana rasanya kami sepanjang hidup harus banyak menekan perasaan ada di tengah-tengah kalian.. Mimpi saya yang lain, adalah membangun komunitas dan bisnis sesama introvert. . dan sekali waktu ada pertemuan langsung sesama introvert. Karena meski di web banyak yang memiliki masalah serupa, di dunia nyata tetap saja kita merasa sendirian, tanpa ada pertemuan fisik, dengan harapan bisa saling menguatkan. Dan pesan saya buat sesama introvert, MENULISLAH, karena berpikir tanpa brbuah kata, otak rasanya hang spt komputer. Bagi yang memiliki ide atau setuju dengan dibuatnya komunitas ini, bisa dikontak yuliani336699 @gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya mendukung sekali mba, karena itu juga salah satu impian saya untuk membuat teman2 introvert bisa semangat mencapai impian dan cita2 mereka. Tidak terkendala dengan sifat introvert nya. Mungkin kita bisa sama2 membangun komunitas tersebut. Bisa saling komunikasi by e-mail ya mbadi blogziah@gmail.com

      Delete
  66. Semua kisah kita sebagai soorang yang intovert ada kesamaan

    ReplyDelete
  67. saifulan87@gmail.com
    Ngikut donk.q juga seorang introvert.kadang pengen punya teman yg kembar seperti kita biar ada yg ngerti perasaan kita.hahaha...ada yg pernah ngalamin juga Ndak?

    ReplyDelete
  68. Tulisannya menginspirasi sekali. Saya juga seorang introvert, saya juga mengetahui kepribadian saya ini baru-baru ini. Awalnya tidak bisa menerima saya seorang introvert, karena jujur saya merasa tertekan, saya tidak mudah bergaul. Saya punya sahabat sih tapi tidak banyak hanya 1 2 saja. Teman juga beberapa. Akhir-akhir ini saya depresi dengan keadaan saya sekarang. Saya ngerasa dianggap aneh oleh teman-teman kerja saya. Mereka bilang saya terlalu pendiam, sulit buat mereka betah ngobrol sama saya karena sifat saya yg pendiam ini hehe. Pengen resign sebenarnya karena udah ngga betah tapi keadaan juga tidak memungkinkan apalagi sekarang karena pandemi ini nyari kerjaan pun susah. Semangat untuk para introvert:))

    ReplyDelete
  69. terimakasih artikel nya sangat memotivasi saya

    ReplyDelete
  70. Saya juga seorang introvert sering dikira sombong padahal enggak terus aku mulai merubah diri menjadi seorang orang yg mudah mengobrol dgn org lain awalnya tdk mudah namun akhirnya aku bisa juga melewati hal tsb.. Namun sya blum diterima oleh orang orang dilingkungan ku saat in di karena kan ada sseorang yg pernah kecewa trhadap ku yg mngira sya sombong & sok lugu... Pura pura baiklah... Padahal hal tsb hanyalah prasangka buruk mereka... Alhasil org yg membenci sya ini menyebarkan gosip tentang sya kesemua org dan banyak orang pun yg membenci sya... Awalnya sya depresi sperti mau pengen mati sja rasanya namun sya harus tetap sbar.. Munkin ini adalah cobaan utk sya krna Allah SWT yakin sya mampu.... Akhirnya alhamdulillah sya bisa mengobrol dgn baik dgn org lain sdikit demi sedikit nggak gugup lagi kayak dlu berkat usaha sya yg mau belajar utk berbaur dgn org lain... Utk introvert tetap semangat yeah.. N blajar berbaur jg semua awalnya psti tdk mudah... Namun kalau sdh trbiasa insya Allah bisa kok... Walaupun masih banyak jg yg membenci introvert d karena kan sifat qt yg unik... Uda lupain aja nggak ada gunanya qt memikirkan hal tsb tetaplah maju jagan takut oke...

    ReplyDelete
  71. Terima kasih Kak untuk ceritanyaa, saya jg mempunyai banyak sekali pertanyaan ttg diri saya terutama sejak merasa mengapa saya berbeda, tidak seperti mereka. Karena merasa berbeda dan seringkali dipandang dalam arti negatif menyebabkan saya mempunyai banyak kekhawatiran ttg masa depan saya, yang membuat saya sering merasa cemas dan takut dan itu rasanya menyakitkan dan melelahkan. Saya sampai lupa bahwa saya sudah berputus asa dan itu sebenarnya tidak baik dan tidak disukai Tuhan. Jadi,saya berusaha, seperti dipaksa merangkak rasanya, saya berusaha untuk bisa keluar dari zona saya. Saya berusaha untuk bisa tampil dan beradaptasi. Saya bersyukur menemukan blog ini karena akhirnya saya diingatkan bahwa saya tidaklah sendiri, saya tidak seharusnya menyerah,seperti kalian-kalian yang senantiasa berusaha untuk terus maju. Semangatt introvert :)

    ReplyDelete